Jumat, 25 Desember 2020

Kayu

 Ku dengar melody
Melody tentang dia
Ia yang gembira 
Bersinar seperi mentari
Ku seprotkan parfum 
Dengan aroma khasnya
Aroma kayu eksotik 

Kudiam di sudut kamar 
Mengambil catatan diaryku 
Sewindu yang lalu
Saat usiaku masih belasan
Dia menungguku dengan setia
Di toko roti favoritku

Ding... dong.....
Suara pintu toko yang buka
Ia duduk di dekat jendela
Tempat favoritnya 
Sambil menyantap croisant 
Dan minum coffe latte
Ia menyapaku dengan cerah

Kini dirinya tlah datang 
Membuyarkan lamunanku 
Ia memelukku dari belakang 
Sambil berkata 
“aku memang selalu ada dalam benakmu
Karena kau cinta padaku”
Ku bilang padanya “Benar”


Selasa, 22 Desember 2020

Windu atau Rindu

 Sewindu yang lalu

Kita bertemu

Dan Saling bersua 

Ingatkah dirimu ketika itu?

Kau bilang padaku

Tentang perasaanmu 

Yang kau pendam

Sejak dahulu

Kau bilang padaku 

Tentang cinta dan sayangmu

Di bawah senja mentari kau memelukku

Dengan kehangatanmu 

yang membuatku hanyut

Rasanya diriku 

Tak ingin melepasmu

Kala itu

Kau begitu manis bagiku

Kau mengubah diriku

Dengan mantra cintamu

Kau menyihirku 

Begitu ajaib dan indah 

Kau membuatku nyaman

Namun itu

Sewindu yang lalu 

Kini kau menghilang 

Tanpa jejak apapun 

Kau membuatku 

Hatiku hancur 

Setelah kau 

Buat diriku

Bahagia bersama dirimu

Akankah dirimu kembali 

Menjalin hubungan 

Seperti dahulu kala?

Aku begitu merindukanmu

Ku mohon padamu 

Kembalilah padaku 

Menjalin asmara 

Sampai akhir khayatku

Aku berjanji padamu

Untuk menjaga setia ini 

Hanya untukmu seorang kasihku

Namun kembalilah padaku

Karna aku cinta padamu...

Sabtu, 28 November 2020

Emerald

 Hai Emerald!
Apa kabar?
Sekarang sudah berbeda 
Iya berberda dari yang dulu
Sekarang kau menyapa 
Namun tanpa suara,
Kau tersenyum
Namun bukan dengan bibirmu, 
Menyentuh diriku
Namun tanpa belaianmu, 
Gila bukan? 
Iya memang gila, 
Apa sedang sakit?
Siapa yang sakit?
Tentu saja tidak! 
Kuberi tahu...
Kita sudah berbeda dimensi kan? 
Jangan bilang lagi
Bahwa aku kehilangan akal
Itu memang benar 
Emerald.....
Kita tidak benar- benar terpisah
Namun kita berbeda 
Berbeda dimensi
Dimensi
Alam yang berbeda 

Sabtu, 14 November 2020

Nightingale

Nightingale

 the nightingale sound of singing coarsely

  breaks the silence of the night by the ocean

  I saw the breadth of the sky from the mainland

  there are sparkling stars scattered

  Do you remember anything when you looked there?


  I'll tell everyone

  I'm tired of tricking you saying all is well

  holding back all the painful cries in the chest

  for the sake of seeing you bright and happy


  repeatedly I tried to stay away from you

  but every time away like losing my mind

  you make me always want to be close to you


  you do not care about my feelings that you crush this

 shattered to pieces


  that you left without returning.

Jumat, 13 November 2020

nun


 nun 

suara bul-bul menyanyi bersautan 

memecah keheningan malam di tepi lautan

ku pandang luasnya langit dari daratan 

gemerlap bintang di sana bertaburan 

apakah kau ingat sesuatu tatkala melihat nun?


akan ku beri tahu semuanya 

aku lelah menipumu berkata semua baik-baik saja

menahan semua tangisan mehan perih di dada

demi melihat kau cerah dan bahagia 


berulang kali ku mencoba menjauh darimu

namun setiap menjauh seperti kehilangan akalku

kau buat diriku selalu ingin dekatmu


kau tak peduli dengan perasaanku yg kau remuk ini

bekeping-keping terpijak oleh kaki 


yang kau tinggalkan tanpa kembali. 

Sabtu, 07 November 2020

Dikotomi


Dikotomi

Iya aku bilang kita adalah dikotomi

Bertentangan namun saling berdampingan 

Sebagaimana sepatu kanan dan kiri yang melangkah bergantian untuk mencapai tujuan, 

Seperti barat dan timur berbeda arah namun tetap satu tujuan, 

Selayaknya pagi dan malam yang setia bergantian menemani bumi, 

Entahlah dikotomi apalagi yang ingin kau tambahkan, namun akan ku ucapkan sekali lagi! 

kita adalah dikotomi berbeda namun tetap satu itulah intinya.

Selamat pagi untukmu walau belum tentu kau di waktu pagi,

Namun bagiku potongan duapuluhempat jam adalah pagi

Jumat, 06 November 2020

Isn't he April?




 Isn't he April?


  It's so cold today

  I spent the long night alone,


  My heart is frozen very sore

  Remembering you who has been far away,


  Bloody night so dark

  This longing in me is unbearable,


  The rain hit the earth so hard

  I buried this longing myself,


  Lightning broke the silence

  I can't deny this is the truth,


  The walls shook with surprise

  The truth that makes the heart so sore,


  The bed cried sadly

  That makes this wound ready for a stretcher,


  Crying sad in April

  Then buried in the land of eternity, saying "Goodbye"


By: Kiyah Assegaff

Bukankah Dia April?






Hari ini begitu dingin 

Ku lewati malam panjang sendirian,


Hatiku beku amat perih

Mengenang dikau yang telah jauh, 


Malam gulita dipenuhi darah 

Rindu dalam diriku ini telah membucah, 


Hujan begitu keras menghujam bumi

Ku pendam kerinduan ini sendiri, 


Petir memecah kesunyian

Tak ku pungkiri ini adalah kebenaran,


Dinding bergetar karena terkejut 

Kebenaran yg  membuat hati amat perih tersayat, 


Ranjangpun menangis sendu

Yang membuat luka ini siap tuk ditandu, 


Menangis sendu di bulan April 

Lalu dikubur di tanah keabadian,  mengucap “Selamat tinggal”


By : Kiyah Assegaff

Kamis, 29 Oktober 2020

Surakarta

aku mengulik arti cahaya 

dikehenigan malam kota liwet, 

cahayanya remang- remang 

semakin meredup dikeheningan malam

jalan ini penuh  dengan besi- besi 

tunggangan peduduk bumi

hari ini malam ahad 

banyak yg melepas penat

mereka berhambur di jalan

 membuat jalanan makin sesak

suara tlakson saling bersautan 

seakan kota ini akan terjaga semalaman

namun ia terlampau lelah 

memaksa semuanya tuk pulang

dan berkata sambil tersenyum

“tidurlah ini sudah malam!”

Surakarta 

K.A

Berdiri sendiri


izinkan aku 

mengulik alam semesta 

dengan mengulum senyum

meninggalkan peraduan 

mencari damai 

mengucapkan kalimat 

terakhir untukmu 

“Maafkan aku yang dulu, 

dan terima kasih 

untuk kebaikanmu atas diriku, 

aku mohon padamu 

izinkan aku 

tuk mengkokohkan 

kaki berdiri sendiri”

Hati Hitam

  Hitam Lentera itu masih padam Malam pekat menemani Hati kosong dan gelap Hati gelisah membucah Hari ini ia bercerita Dengarkanlah! Tentang...