Jumat, 25 Desember 2020
Kayu
Selasa, 22 Desember 2020
Windu atau Rindu
Sewindu yang lalu
Kita bertemu
Dan Saling bersua
Ingatkah dirimu ketika itu?
Kau bilang padaku
Tentang perasaanmu
Yang kau pendam
Sejak dahulu
Kau bilang padaku
Tentang cinta dan sayangmu
Di bawah senja mentari kau memelukku
Dengan kehangatanmu
yang membuatku hanyut
Rasanya diriku
Tak ingin melepasmu
Kala itu
Kau begitu manis bagiku
Kau mengubah diriku
Dengan mantra cintamu
Kau menyihirku
Begitu ajaib dan indah
Kau membuatku nyaman
Namun itu
Sewindu yang lalu
Kini kau menghilang
Tanpa jejak apapun
Kau membuatku
Hatiku hancur
Setelah kau
Buat diriku
Bahagia bersama dirimu
Akankah dirimu kembali
Menjalin hubungan
Seperti dahulu kala?
Aku begitu merindukanmu
Ku mohon padamu
Kembalilah padaku
Menjalin asmara
Sampai akhir khayatku
Aku berjanji padamu
Untuk menjaga setia ini
Hanya untukmu seorang kasihku
Namun kembalilah padaku
Karna aku cinta padamu...
Sabtu, 28 November 2020
Emerald
Apa kabar?
Sekarang sudah berbeda
Iya berberda dari yang dulu
Sekarang kau menyapa
Namun tanpa suara,
Kau tersenyum
Namun bukan dengan bibirmu,
Menyentuh diriku
Namun tanpa belaianmu,
Gila bukan?
Iya memang gila,
Apa sedang sakit?
Siapa yang sakit?
Tentu saja tidak!
Kuberi tahu...
Kita sudah berbeda dimensi kan?
Jangan bilang lagi
Bahwa aku kehilangan akal
Itu memang benar
Emerald.....
Kita tidak benar- benar terpisah
Namun kita berbeda
Berbeda dimensi
Dimensi
Alam yang berbeda
Sabtu, 14 November 2020
Nightingale
Nightingale
the nightingale sound of singing coarsely
breaks the silence of the night by the ocean
I saw the breadth of the sky from the mainland
there are sparkling stars scattered
Do you remember anything when you looked there?
I'll tell everyone
I'm tired of tricking you saying all is well
holding back all the painful cries in the chest
for the sake of seeing you bright and happy
repeatedly I tried to stay away from you
but every time away like losing my mind
you make me always want to be close to you
you do not care about my feelings that you crush this
shattered to pieces
that you left without returning.
Jumat, 13 November 2020
nun
nun
suara bul-bul menyanyi bersautan
memecah keheningan malam di tepi lautan
ku pandang luasnya langit dari daratan
gemerlap bintang di sana bertaburan
apakah kau ingat sesuatu tatkala melihat nun?
akan ku beri tahu semuanya
aku lelah menipumu berkata semua baik-baik saja
menahan semua tangisan mehan perih di dada
demi melihat kau cerah dan bahagia
berulang kali ku mencoba menjauh darimu
namun setiap menjauh seperti kehilangan akalku
kau buat diriku selalu ingin dekatmu
kau tak peduli dengan perasaanku yg kau remuk ini
bekeping-keping terpijak oleh kaki
yang kau tinggalkan tanpa kembali.
Sabtu, 07 November 2020
Dikotomi
Dikotomi
Iya aku bilang kita adalah dikotomi
Bertentangan namun saling berdampingan
Sebagaimana sepatu kanan dan kiri yang melangkah bergantian untuk mencapai tujuan,
Seperti barat dan timur berbeda arah namun tetap satu tujuan,
Selayaknya pagi dan malam yang setia bergantian menemani bumi,
Entahlah dikotomi apalagi yang ingin kau tambahkan, namun akan ku ucapkan sekali lagi!
kita adalah dikotomi berbeda namun tetap satu itulah intinya.
Selamat pagi untukmu walau belum tentu kau di waktu pagi,
Namun bagiku potongan duapuluhempat jam adalah pagi
Jumat, 06 November 2020
Isn't he April?
Isn't he April?
It's so cold today
I spent the long night alone,
My heart is frozen very sore
Remembering you who has been far away,
Bloody night so dark
This longing in me is unbearable,
The rain hit the earth so hard
I buried this longing myself,
Lightning broke the silence
I can't deny this is the truth,
The walls shook with surprise
The truth that makes the heart so sore,
The bed cried sadly
That makes this wound ready for a stretcher,
Crying sad in April
Then buried in the land of eternity, saying "Goodbye"
By: Kiyah Assegaff
Bukankah Dia April?
Hari ini begitu dingin
Ku lewati malam panjang sendirian,
Hatiku beku amat perih
Mengenang dikau yang telah jauh,
Malam gulita dipenuhi darah
Rindu dalam diriku ini telah membucah,
Hujan begitu keras menghujam bumi
Ku pendam kerinduan ini sendiri,
Petir memecah kesunyian
Tak ku pungkiri ini adalah kebenaran,
Dinding bergetar karena terkejut
Kebenaran yg membuat hati amat perih tersayat,
Ranjangpun menangis sendu
Yang membuat luka ini siap tuk ditandu,
Menangis sendu di bulan April
Lalu dikubur di tanah keabadian, mengucap “Selamat tinggal”
By : Kiyah Assegaff
Kamis, 29 Oktober 2020
Surakarta
aku mengulik arti cahaya
dikehenigan malam kota liwet,
cahayanya remang- remang
semakin meredup dikeheningan malam
jalan ini penuh dengan besi- besi
tunggangan peduduk bumi
hari ini malam ahad
banyak yg melepas penat
mereka berhambur di jalan
membuat jalanan makin sesak
suara tlakson saling bersautan
seakan kota ini akan terjaga semalaman
namun ia terlampau lelah
memaksa semuanya tuk pulang
dan berkata sambil tersenyum
“tidurlah ini sudah malam!”
Surakarta
K.A
Berdiri sendiri
izinkan aku
mengulik alam semesta
dengan mengulum senyum
meninggalkan peraduan
mencari damai
mengucapkan kalimat
terakhir untukmu
“Maafkan aku yang dulu,
dan terima kasih
untuk kebaikanmu atas diriku,
aku mohon padamu
izinkan aku
tuk mengkokohkan
kaki berdiri sendiri”
Hati Hitam
Hitam Lentera itu masih padam Malam pekat menemani Hati kosong dan gelap Hati gelisah membucah Hari ini ia bercerita Dengarkanlah! Tentang...
-
Beri pertanyaan apapun disini!
-
Rindu sahaja Adakah senandung dalam ruang kedap suara di hatimu? Selain senandung rinduku padamu yang hanya berupa isyarat tanpa melod...